Selasa, 12 Februari 2008

Permohonan Nabi Musa AS

Arkian, di lembaran-lembaran (Alwah) yang diwahyukan pada Nabi Musa as terdapat hal-hal tentang keutamaan dan kemuliaan umat yang tidak dia ketahui, siapa mereka? Sebuah tandatanya besar pada diri Nabi Musa as. Hal yang membuatnya penasaaran dan harus bertanya langsung pada Allah:

“Ya Rabb, siapakah umat mulia yang kau tulis di lembaran-lembaran ini?”

“Mereka umat Muhammad, mereka rela (ridla) dengan pemberian yang aku berikan meskipun sedikit, maka akupun rela dengan sedikit amal kebajikan mereka. Aku masukkan mereka ke Surga (hanya) dengan kesaksian tiada tuhan selain Allah.”

“Ya Rabb, di lembaran-lembaran ini terdapat segolongan umat, di Hari Kiamat mereka seperti bulan purnama di malam hari. Jadikanlah mereka sebagai umatku.”

“Meraka umat Muhammad. Aku kumpulkan mereka (di Hari Kiamat nanti) Ghurr Muhajjalin (bercahaya muka, kedua tangan dan kakinya).”

“Di lembaran-lembaran ini juga terdapat segolongan umat dengan baju perang dan senjata, mereka tinggal di “rumah-rumah-Mu” dan berjihad ke segala penjuru di bumi ini, hingga Dajjal pun harus mati di tangan mereka. Jadikanlah mereka umatku.”

“Mereka umat Muhammad.”

“Ya Rabb, di lembaran-lembaran ini terdapat segolongan umat, mereka menghadap pada-Mu 5 kali sehari-semalam. Pintu-pintu langit dan Rahmat dibukakan untuk mereka. Jadikanlah mereka umatku.”

“Mereka umat Muhammad.”

“Ya Rabb, di lembaran-lembaran ini terdapat segolongan umat, mereka bisa menyembah pada-Mu di mana saja di muka bumi ini dan bumi di sucikan untuk mereka. Ternak-ternak juga dihalalkan untuk mereka. Jadikanlah mereka umatku.”

“Mereka umat Muhammad.”

“Ya Rabb, di lembaran-lembaran ini terdapat segolongan umat, mereka berpuasa di bulan Ramadlan. Kau mengampuni dosa-dosa mereka yang telah lalu. Jadikanlah mereka umatku.”

“Mereka umat Muhammad.”

“Ya Rabb, di lembaran-lembaran ini terdapat segolongan umat, mereka menunaikan ibadah Haji dan tidak mengumpuli istri-istri mereka selama Haji, terdengar isak-tangis dan gemuruh suara mereka yang sedang memenuhi panggilan-Mu. Jadikanlah mereka umatku.”

“Mereka umat Muhammad.”

“Apa yang kau berikan atas itu?”

“Aku beri mereka pengampunan dan bisa mensyafaati pada orang setelah mereka.”

“Ya Rabb, di lembaran-lembaran ini terdapat segolongan umat yang dungu, mereka tidak punya banyak impian, mengembala ternak dan memohon ampun dari kesalahan-kesalahan mereka. Salah satu dari mereka memasukkan sesuap makanan ke mulutnya, sebelum makanan itu masuk ke perut, dia sudah diampuni. Dia memulai makannya dengan menyebut nama-Mu dan menyudahi dengan memuji-Mu. Jadikanlah mereka umatku.”

“Mereka umat Muhammad.”

“Ya Rabb, di lembaran-lembaran ini terdapat segolongan umat, mereka membaca wahyu-wahyu-Mu yang sudah dihafal di dada-dada mereka. Jadikanlah mereka umatku.”

“Mereka umat Muhammad.”

“Ya Rabb, di lembaran-lembaran ini terdapat segolongan umat, bila mereka bermaksud pada satu kebaikan dan lalu tidak dikerjakan, maka mereka mendapatkan satu kebaikan, dan bila mereka mengerjakannya, maka mendapatkan sepuluh kali lipat, bahkan 700 kali lipat. Jadikanlah mereka umatku.”

“Mereka umat Muhammad.”

“Ya Rabb, di lembaran-lembaran ini terdapat segolongan umat, bila mereka berkehendak pada kejelekan lalu tidak dikerjakan, maka mereka tidak mendapatkan apa-apa, dan bila dikerjakan, maka mereka hanya mendapatkan satu kejelekan. Jadikanlah mereka umatku.”

“Mereka umat Muhammad.”

“Ya Rabb, di lembaran-lembaran ini terdapat segolongan umat, mereka adalah umat pilihan yang keluarkan untuk umat manusia, memerintah pada kebaikan dan melarang kemunkaran. Jadikanlah mereka umatku.”

“Mereka adalah umat Muhammad.”

“Ya Rabb, di lembaran-lembaran ini terdapat segolongan umat, di Hari Kiamat mereka dijadikan tiga kelompok, kelompok pertama masuk Surga tanpa Hisab apa-apa; yang kedua dihisab ringan; dan yang terakhir mereka dibersihkan lalu dimasukkan ke Surga. Jadikanlah mereka umatku.”

“Mereka umat Muhammad.”

“Ya Rabb, kau bentangkan kebaikan ini untuk Ahmad (Muhammad. Red) dan umatnya. Jadikanlah diriku sebagai umatnya.”

Allah menjawab pada Musa: “Aku pilih dirimu untuk umat manusia guna menyampaikan Risalah dan Firmanku. Hendaknya kau bersyukur.”

Renungan:

Betapa Allah bermurah-hati, memuliakan, membedakan kita dari pada umat-umat terdahulu. Hanya kita saja yang kurang pandai mensyukuri segala anugerah yang Allah berikan pada kita, umat Muhammad. Seharusnya kita malu pada Allah.(oets)

Tidak ada komentar: